Advertisement
Jerawat. Banyak orang pasti pernah mendengar kelainan kulit yang satu ini, atau bahkan pernah mengalaminya sendiri. Tak heran, berbagai mitos mengenai jerawat juga tidak kalah banyaknya.
Apa saja mitos yang sering muncul dan apa fakta di balik mitos tersebut? Mari kita bahas lebih lanjut.
Mitos jerawat #1: Jerawat hanya menyerang remaja
Fakta: Jerawat dapat menyerang segala usia.
Memang betul, jerawat sebagian besar muncul di usia remaja. Namun ternyata tidak hanya di usia remaja saja, terkadang jerawat ringan juga dapat ditemukan pada bayi akibat adanya pengaruh hormon dan hanya bersifat sementara. Jerawat juga dapat terus muncul atau bahkan baru muncul di usia setelah remaja, terutama pada wanita.
Mitos jerawat #2: Cuci wajah lebih sering agar jerawat hilang
Fakta: Cuci wajah 2-3 kali sehari sudah cukup.
Mencuci wajah berlebih justru akan membuat kulit menjadi sangat kering. Kuilt yang kering akan mempermudah terjadinya peradangan, dan bukan tidak mungkin justru memperparah jerawat.
Mitos jerawat #3: Krim perawatan jerawat dari dokter menyebabkan ketergantungan
Fakta: Krim perawatan tidak menyebabkan ketergantungan.
Bila kulit masih membutuhkan perawatan, namun Anda tidak melakukan perawatan lagi, maka kondisi jerawat yang muncul adalah kondisi asli kulit Anda bila tidak didampingi oleh krim perawatan. Ingatlah, faktor penyebab jerawat didominasi oleh faktor genetik dan hormonal. Akibatnya, pada saat Anda menghentikan penggunaan krim perawatan, sementara faktor internal tubuh masih sangat berperan, maka tentu saja jerawat dapat muncul kembali.
Mitos jerawat #4: Jerawat tidak perlu diobati, karena akan hilang sendiri
Fakta: Jerawat sebaiknya diobati untuk meminimalkan bekas.
Jerawat memang tidak mudah diobati. Namun dengan perawatan yang tepat, jerawat dapat dikontrol. Jerawat dapat menghilang dengan sendiri, hal ini juga betul. Namun perlu diingat bahwa peradangan yang ditimbulkan oleh jerawat yang tidak diobati dapat meninggalkan bekas permanen.
Mitos jerawat #5: Bila berjerawat, tidak boleh menggunakan kosmetika
Fakta: Anda hanya butuh waktu lebih untuk membaca label produk secara teliti.
Memang betul, beberapa jenis kosmetik dapat memperparah jerawat, terutama produk kosmetika yang terlalu kental, yang dapat menyumbat pori-pori. Produk ringan yang diperuntukkan untuk kulit berjerawat atau yang berlabel nonkomedogenik dapat Anda gunakan tanpa harus khawatir dengan jerawat. Untuk bedak, Anda dapat memilih bedak tabur dibandingkan dengan bedak compact yang biasanya lebih padat.
Mitos jerawat #6: Obat jerawat bekerja dengan cepat
Fakta: Dibutuhkan waktu lebih lama untuk dapat memberikan hasil.
Banyak penderita jerawat datang ke klinik dengan keyakinan bahwa obat jerawat dapat dengan cepat menghilangkan jerawatnya. Perlu diketahui, perawatan yang dilakukan bisa mencapai 12 minggu untuk dapat memberikan hasil yang siginifikan. Hal inilah yang sering kali membuat pengobatan menjadi tidak tuntas karena penderita cenderung untuk berganti dokter atau krim perawatan bila setelah beberapa saat tidak dirasakan adanya perbaikan.
Mitos jerawat #7: Makanan tidak mempengaruhi jerawat
Fakta: Mungkin ada makanan tertentu yang dapat menyebabkan jerawat.
Peranan makanan terhadap jerawat telah lama diperdebatkan oleh para ahli. Beberapa penelitian terbaru mengungkapkan bahwa asupan tinggi karbohidrat/glukosa memiliki peranan dalam meningkatkan risiko munculnya jerawat, walaupun sebagian penelitian menegaskan sebaliknya. Demikian juga dengan susu, diduga kandungan hormon yang ada di dalam susu bersifat komedogenik sehingga memudahkan terjadinya jerawat. Kesimpulan mengenai hal ini masih menjadi pertanyaan di dunia para ahli.